Perencanaan keuangan memerlukan ketelitian dalam mengidentifikasi kebutuhan, pembiayaan, risiko, sampai dengan bagaimana meminimalisasi risiko-risiko yang mungkin terjadi. Prinsip ini juga berlaku dalam mempersiapkan keuangan untuk rencana kehamilan. Pada artikel ini, kami akan membahas mengenai lima tahapa persiapan keuangan untuk perencanaan kehamilan. Yuk, simak apa saja tahapannya satu per satu!
Tahap pertama: Identifikasi biaya-biaya yang akan timbul saat hamil, melahirkan, dan setelah melahirkan
Ada dua jenis biaya yang perlu diperhatikan, yaitu biaya tetap seperti biaya konsultasi ke dokter kandungan, ultrasonografi (USG), vitamin, susu, dan lain-lain. Dan biaya tidak terduga seperti mengidam, biaya perawatan bayi di inkubator, komplikasi saat melahirkan, kelainan kongenital, dan lain sebagainya. Yang Sahabat BekalHidup perlu lakukan adalah riset kecil-kecilan dengan mencari informasi di internet, kemudian catat dalam daftar kebutuhan dan biaya. Selain itu, Sahabat BekalHidup juga bisa bertanya kepada teman atau saudara yang pernah melalui masa kehamilan atau melahirkan. Bisa jadi Sahabat BekalHidup dapat informasi dan referensi yang lebih lengkap.
Salah satu bagian dari persiapan keuangan dalam perencanaan kehamilan, Sahabat BekalHidup perlu identifikasi risiko dan cara mengantisipasinya. Walaupun masa kehamilan dan melahirkan adalah momen yang membahagiakan, namun tidak luput dari risiko yang mungkin terjadi. Nah, salah satu cara mengantisipasi yang ekonomis adalah dengan memiliki asuransi kehamilan. Jenis asuransi ini memiliki manfaat penggantian biaya perawatan karena komplikasi kehamilan, biaya perawatan bayi di inkubator, biaya perawatan bayi karena penyakit bawaan, dan memiliki manfaat meninggal dunia bagi calon ibu serta calon bayi. Saat ini, Sahabat BekalHidup bisa memiliki asuransi kehamilan secara online, yaitu Bekal Proteksi Bunda dari www.bekalhidup.com yang sudah mencakup seluruh manfaat diatas. Preminya juga ekonomis, mulai dari 125 ribu rupiah per bulan selama 1 (satu) tahun dan mampu melindungi hingga 5 (lima) tahun.
Tahap kedua: Tentukan sumber pendanaannya
Pada tahap ini, diskusi yang berkualitas dengan pasangan sangatlah penting. Keputusan Sahabat BekalHidup dan pasangan terkait sumber pendanaan berujung dengan bagaimana caranya kalian berdua mengatur keuangan keluarga. Misalnya tentukan sumber pendanaan akan berasal dari gaji suami atau mungkin perlu diambil dari sumber penghasilan yang lain. Lalu tentukan berapa besar dana yang harus disisihkan setiap bulannya dari masing-masing sumber. Lebih besar dana yang disisihkan setiap bulannya maka akan lebih cepat tercapai target dana yang diinginkan.
Tahap ketiga: Memilih instrumen keuangan yang tepat
Instrumen keuangan yang tepat untuk perencanaan biaya kehamilan adalah instrumen keuangan yang memiliki risiko rendah seperti tabungan, deposito, dan obligasi negara. Hal ini dikarenakan biaya kehamilan dan melahirkan adalah rencana keuangan jangka pendek serta memiliki jumlah dana yang pasti, seperti biaya USG, konsultasi dokter, kebutuhan vitamin dan susu setiap bulan, biaya melahirkan, dan lain-lain. Selain instrumen keuangan untuk pembiayaan, pastikan juga kepemilikan instrumen keuangan untuk proteksi seperti asuransi kehamilan sudah tercakup dalam pembiayaannya.
Baca juga artikel ini: Ini Penting Juga buat Rencana Kehamilanmu!
Tahap keempat: Disiplin dalam menabung
Disiplin menyisihkan uang setiap bulannya adalah kunci keberhasilan program perencanaan keuangan. Komitmen menyisihkan dana sangat diperlukan atau harus menjadi prioritas jika perencanaan keuangan untuk kehamilan sampai dengan melahirkan ingin berjalan sesuai yang sudah direncanakan. Setiap kali mendapatkan pendapatan, sisihkan dahulu sejumlah dana sesuai dengan besaran yang sudah ditentukan dan tempatkan dalam instrumen keuangan yang sudah dipilih sebelumnya.
Tahap kelima: Evaluasi secara berkala
Tahap terakhir adalah evaluasi secara berkala. Hal ini dilakukan untuk memastikan target dana terkumpul akan tercapai pada waktu yang telah ditentukan. Penyesuaian mungkin perlu dilakukan namun sebaiknya konsisten pada instrumen keuangan yang memiliki risiko rendah. Kami tidak menyarankan menempatkan dana pada instrumen yang memiliki risiko tinggi seperti saham karena risikonya dapat mengurangi jumlah dana yang telah disisihkan sebelumnya.
Setelah dana yang ditargetkan tercapai, Sahabat BekalHidup perlu membelanjakan dana tersebut dengan bijak. Belanja perlu mengacu pada daftar awal yang ditentukan sebelumnya. Jangan sampai digunakan untuk kebutuhan lain yang berada diluar perencanaan karena hal tersebut dapat membuat jerih payah selama pengumpulan dana akan menjadi sia-sia.
Demikian adalah lima tahap persiapan keuangan untuk biaya kehamilan sampai dengan melahirkan. Semoga artikel ini bisa membantu dalam mempersiapkan anggaran kehamilan yang lebih baik. Mau tahu lebih lengkap mengenai Bekal Proteksi Bunda? Yuk kunjungi www.bekalhidup.com.