Sahabat BekalHidup, puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang ketiga setelah mengucapkan Syahadad, dan mengerjakan Sholat. Puasa di Bulan Ramadhan juga menjadi salah satu kewajiban bagi semua umat islam yang memiliki kemampuan untuk menjalankannya. Puasa Ramadhan di Indonesia juga sudah menjadi salah satu tradisi di tengah masyarakat Indonesia, sahur dan berbuka puasa bersama keluarga, kerabat, dan teman adalah salah satu tradisi yang dilakukan secara turun-menurun.
Berpuasa artinya menjaga diri dari perbuatan yang bisa membatalkan puasa, salah satunya adalah tidak mengkonsumsi makanan dan minuman selama kurun waktu tertentu. Ini berarti tubuh tidak akan mendapatkan asupan nutrisi untuk beberapa waktu yang telah ditentukan. Bagi orang yang yang tidak hamil, mungkin hanya akan merasa lapar, namun untuk ibu hamil tentu saja menjadi salah satu pertimbangan karena akan mempengaruhi kesehatan bayi yang dikandungnya.
Menjalani ibadah puasa untuk ibu hamil adalah pilihan. Menurut British Nutrition Foundation, dampak puasa selama kehamilan mungkin bergantung pada kesehatan ibu secara keseluruhan, dan tahap kehamilan pada waktu Ramadhan berlangsung. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya apa dampak puasa terhadap kesehatan dan perkembangan bayi dan apa artinya bagi kesehatan anak di kemudian hari. Karena alasan kesehatan, para ahli merekomendasikan agar ibu hamil tidak berpuasa selama kehamilan.
Dikutip dari Halodoc beberapa kondisi ibu hamil yang tidak diperbolehkan melakukan puasa diantaranya adalah ibu hamil yang mengidap Diabetes Melitus, ibu hamil yang mengeluarkan flek atau pendarahan, ibu hamil yang memiliki gangguan sistem pencernaan dan ibu hamil yang mengalami dehidrasi. Kondisi tersebut dianggap akan membahayakan calon bayi dan ibu yang mengandungnya. Lalu bagaimana jika ibu hamil tetap ingin menjalankan puasa? Berikut adalah beberapa persyaratan yang harus dipenuhi:
- Memenuhi Kebutuhan Cairan Tubuh
Jika ibu hamil ingin menjalankan puasa harus memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Setidaknya ibu hamil perlu minum 8-12 gelas atau setara dengan 2,2 – 3 liter per hari untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh ibu hamil dan bayi. Kebutuhan cairan ini sangat penting agar Ibu hamil dan bayi tidak mengalami dehidrasi, jika ibu hamil mengalami dehidrasi segera batalkan puasa dan segera penuhi cairan tubuh.
- Jaga Kandungan Serat Selama Puasa
Selain memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh, seorang Ibu hamil disarankan memenuhi kebutuhan serat tiap hari dengan mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan serat tinggi seperti buah-buahan dan sayuran. Memenuhi kebutuhan serat sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan ibu hamil.
- Hindari Berbuka dengan Minuman Dingin
Ibu hamil sebaiknya menghindari minuman dingin saat berbuka puasa dan juga saat makan sahur. Meminum minuman yang dingin dikhawatirkan akan membuat asam lambung naik. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi minuman manis hangat untuk menjaga asam lambung tetap terjaga.
- Konsumsi Susu Sebagai Tambahan Nutrisi dan Gizi
Kandungan nutrisi dan gizi dalam susu membantu memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil. Ibu hamil sangat dianjurkan mengkonsumsi susu setiap hari. Selama berpuasa bisa mengganti waktu meminum susu yang biasanya dilakukan di pagi atau siang hari menjadi malam hari, yaitu saat sebelum tidur dan setelah makan sahur.
Baca juga artikel ini: Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum menjalani puasa hari pertama?
- Mengonsumsi Camilan Sehat
Ibu hamil juga bisa memanfaatkan waktu di sela-sela berbuka puasa dengan mengkonsumsi makanan sehat seperti sayuran dan buah buahan. Dengan mengemil makanan yang sehat akan membantu memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi. Beberapa makanan yang dianjurkan adalah kentang, buncis, dan brokoli rebus.
Demikian adalah artikel mengenai apakah ibu hamil boleh berpuasa atau tidak. Keputusan akhirnya ada di calon ibu sendiri apakah ingin tetap berpuasa atau tidak. Sebaiknya calon ibu berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berpuasa atau tidak, serta memantau tumbuh dan kembang janin. Sebaiknya segera membatalkan puasa jika terjadi sesuatu yang bisa membahayakan kesehatan calon ibu dan calon bayi.
Sebagai tambahan sebaiknya calon ibu melengkapi kehamilannya dengan Asuransi Kehamilan Bekal Proteksi Bunda dari bekalhidup.com.