Akhir-akhir ini, kamu pasti sering mendengar perbincangan tentang resesi, baik di televisi, media cetak, media sosial, maupun ruang diskusi bersama teman-teman. Berita ancaman resesi yang dikabarkan akan terjadi pada tahun 2023 membuat banyak masyarakat merasa khawatir. Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani juga mengungkapkan, "Bank Dunia menyampaikan kalau bank sentral di seluruh dunia melakukan peningkatan suku bunga secara cukup ekstrem dan secara bersama-sama, maka dunia akan mengalami resesi pada 2023.” Pembahasan mengenai resesi kerap dikaitkan dengan sejumlah hal yang mengerikan seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) secara masal yang menyebabkan tingkat pengangguran meningkat, kemudian akan adanya penurunan pasar saham dan lainnya. Tentu saja ini akan menambah kekhawatiran. Lalu apa saja yang perlu disiapkan untuk menghadapi resesi ekonomi 2023?
Sebelum kita bahas lebih jauh, yuk kita pahami terlebih dahulu, apa sih yang dimaksud dengan resesi ekonomi? Dikutip dari halaman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), resesi keuangan adalah suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Melihat besarnya risiko yang mungkin saja terjadi maka kamu harus mempersiapkan diri untuk mencegah hal tidak terduga yang akan mengganggu kondisi keuanganmu. Lantas, apa yang harus dilakukan dalam menghadapi resesi di 2023? Bekal Hidup memberikan beberapa tips untuk kamu, berikut ulasannya:
- Mempersiapkan dana darurat yang lebih besar
Dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil, biasanya sebuah perusahaan akan melakukan efisiensi terhadap biaya operasional yang mungkin pada akhirnya akan berujung pada pengurangan jumlah karyawan atau PHK. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia yang menjadi salah satu faktor terjadinya resesi. Melihat adanya kemungkinan tersebut bisa terdampak kepada kita maka Sahabat BekalHidup perlu mempersiapkan dana darurat yang lebih besar. Sahabat BekalHidup bisa mereview kembali dana daruratnya apakah sudah mencukupi sampai dengan jangka waktu tertentu andaikata tiba-tiba tidak memiliki penghasilan. Semakin besar dana darurat maka semakin baik karena bisa memenuhi kebutuhan kita dalam keadaan darurat yang lebih lama.
- Tingkatkan tabungan
Memiliki tabungan yang cukup bisa menjadikan sahabat BekalHidup lebih merasa aman dan nyaman. Berbeda dengan dana darurat yang hanya digunakan untuk menanggulangi kejadian darurat, tabungan biasanya ditujukan untuk kebutuhan jangka pendek seperti dana pendidikan, membeli rumah, mobil dan liburan. Untuk menjaga keuangan tetap stabil, sebaiknya sahabat BekalHidup meningkatkan tabungan.
Baca juga artikel ini: Bekal Proteksi Pandai, Asuransi Jiwa Berjangka dengan Pengembalian Premi
- Berinvestasi di instrumen keuangan yang berisiko rendah
Cara terbaik agar nilai uang yang kita miliki tidak tergerus inflasi adalah dengan memiliki investasi. Dengan berinvestasi diharapkan bunga yang akan didapat bisa menutupi besarnya inflasi dan memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan dari instrument investasi tersebut. Maka, berinvestasilah sejak dini untuk mempercepat realisasi dari tujuan jangka panjangmu. Namun, sahabat BekalHidup perlu memperhatikan gejolak ekonomi yang terjadi ya. Untuk menghindari risiko kerugian, sahabat BekalHidup bisa menempatkan investasi di instrumen keuangan yang memiliki risiko rendah seperti reksadana pendapatan tetap dan obligasi pemerintah.
- Miliki asuransi jiwa
Banyak hal tak terduga yang bisa saja terjadi dalam hidup dan salah satunya adalah risiko meninggal dunia. Jika risiko ini terjadi pada tulang punggung keluarga maka akan berpotensi besar mengganggu keuangan keluarga seperti pembayaran cicilan rumah, rencana pendidikan anak, dan lain sebagainya. Agar kelangsungan hidup keluarga lebih aman maka sebaiknya memiliki perlindungan jiwa. Salah satu produk asuransi jiwa yang bisa menjadi pilihan adalah Bekal Proteksi Pandai, produk asuransi online yang memiliki manfaat perlindungan jiwa hingga sepuluh tahun dengan premi yang relatif terjangkau. Untuk memahami lebih dalam mengenai Bekal Proteksi Pandai, kamu bisa klik link disini.
- Belanja sesuai kebutuhan
Ketika berbicara mengenai resesi, seseorang pasti akan mengurangi keinginannya dalam berbelanja sebagai bentuk upaya mengurangi pengeluaran. Namun perlu diperhatikan bahwa menunda konsumsi bukanlah ide yang baik. Sahabat BekalHidup perlu memisahkan antara mana yang termasuk kebutuhan dan mana yang termasuk keinginan. Dengan begitu, Sahabat BekalHidup bisa tetap fokus terhadap kebutuhan saja.
Berikut adalah ulasan dari BekalHidup mengenai 5 tips yang perlu kamu persiapkan untuk mengantisipasi resesi dan juga risiko-risikonya.